Thursday, February 23, 2023

Yamaha Aerox 155 Mogok Muncul Kode 14, Ini Masalahnya

Yamaha Aerox 155 muncul kode 14 disertai dengan motor yang mogok tidak bisa nyala meski starter tetap normal, di motor Aerox 155 yang memiliki fitur bisa memunculkan kode kerusakan selain lampu MIL memang memudahkan untuk mendeteksi suatu kerusakan di dalam motor, misalnya pada motor Aerox yang satu ini munul kode 14, lalu apa kerusakan dan cara mengatasinya?.

Kode 14 memang jarang ditemukan di motor Aerox 155, jika kode ini muncul dipastikan motor akan mogok. Lau apa arti dari kode 14?, kode ini jika merunut pada buku panduan adalah ada kesalahan pada tegangan output pada sensor atau ada mulfungsi pada sensor serta ada kebocoran sensor yang biasanya ada di bagian Throtle Body. Akan tetapi justru jika melihat fakta kerusakannya yang sering terjadi justru bukan rusak pada sensor2 kelistrikannya melainkan karena Top di Gigi Sentriknya yang bergeser karena lompat.

Kenapa top gigi sentrik bisa bergeser atau lompat?. Ada beberapa penyebab kenapa top di gigi sentrik bisa bisa bergeser dari semestinya, pertama jelas karena rantai keteng yang kendor, pergerakan rantai keteng yang kendor mengakibatkan rantai keteng bisa lompat membuat Top di gigi sentrik bergeser, bahkan rantai keteng ada yang putus.

Kenapa Rantai keteng bisa kendor? pertama karena Bearing noken as yang oblak terlalu parah bahkan biasanya pelor2nya sampai hancur, akan tetapi jika kerusakan utama pada bearing noken as, biasanya motor sebelumnya akan bersuara ngelitik kasar parah banget dan didiamkan terus menerus.

Yang kedua bisa dari kondisi Tensioner, kita lihat dulu apakah Tensioner yang berfungsi sebagai penonjok rantai keteng ini memakai Tensioner yang asli standar bawaan motor atau sudah pakai Tensioner manual yang sudah dimodifikasi atau aftermarket.

Tensioner yang yang standar atau asli bawaan motor jika sudah pernya sudah lemah, maka sudah tidak bisa dengan maksimal mengontrol/menekan putaran rantai keteng. Ada beberapa kasus per tensionernya malah sampai patah sehingga rantai keteng bergerak secara liar berakibat lompat dari rantai keteng bahkan bisa mengakibatkan rantai keteng sampai putus.

Kemudian Tensioner manual, jenis tensioner ini ada yang dijual di aftermarket atau memodifikasi. Memakai Tensioner tipe manual harus ekstra hati-hati karena harus dicek secara berkala tingkat kekencangan rantai ketengnya. Tensioner manual ini biasanya dipakai pada motor yang sudah dimodifikasi mesinnya seperti Boreup, papas head/blok sehingga Tensioner bawaan motor tidak bisa untuk menahan pergerakan rantai keteng.

Seperti pada motor yang satu ini, memakai Tensioner manual tetapi jika teledor tidak berkala mengecek kondisi tegangan rantai keteng maka akan bergerak liar bahkan sampai putus, pada akhirnya muncullah kode 14.

Jadi kode 14 ini pada intinya adalah Top di Gigi Sentrik yang bergeser dari posisi seharusnya. Top bergeser akibat gerakan liar dari Rantai keteng akibat Tensioner tidak bisa menekan dengan baik atau kerusakan pada bearing noken as.

Sumber: aripitstop.com

No comments:

Post a Comment